Balibo

Thursday, April 29, 2010 at 2:23 AM

Baru kali ini gue menonton film yang memposisikan negara Indonesia sebagai negara penjajah. Indonesia yang semrawut keadaan ekonomi dan politiknya ini ternyata pada tahun 1975 mampu meng-invasi sebuah daerah kecil bekas jajahan Portugis bernama Timor Leste.

Berawal dari lepasnya kekuasaan portugis di timor leste tahun 1975, hal ini di gunakan oleh Indonesia untuk menginvasi Timor Leste, tentu saja invasi mengakibatkan pertumpahan darah di Balibo, setidaknya puluhan ribu rakyat timor Leste dan 6 jurnalis Australia menjadi korban. Dan Fretilin dibawah pimpinan Jose Ramos Horta akhirnya mengungsikan diri.
Bagi rakyat Timor Leste dan sebagian Australia, peristiwa Balibo meninggalkan kesan buruk buat Indonesia, karena sampai detik ini belum ada peradilan hukum atas peristiwa Balibo ini.

Film berdurasi kurang lebih 100 menit ini jelas jelas hanya mengambil sudut pandang warga Timor Leste dan hasil riset warga Australia, dan gue sebagai penonton hanya digiring untuk melihat apa yang terjadi di Balibo pada saat itu, nah jadi inget Zaman SD, gue hanya diberitahu oleh guru bahwa Timor Timor dengan ibukota Dili bergabung sebagai propinsi termuda di negara Kedaulatan Republik Indonesia, dan hanya sekelumit info itulah yang gue terima.

Lihatlah beberapa scene di film ini ketika pasukan Indonesia yang berpakaian bebas menginvasi, dan seorang journalist keluar dari rumah dan berteriak kalau mereka adalah Journalist Australia, namun seorang jenderal yang perawakannya dimiripkan dengan seorang mantan pemimpin di negara ini langsung menghujamkan tembakan tepat dikepala journalist tersebut, bener bener sebuah pelanggaran hebat.
Dan lihat pula ketika Balibo atau Dili (lupa lokasi tepatnya) di invasi, Roger East salah satu journalist diseret seret di aspal pelabuhan, teriakannya "I am a journalist, I'm an Australian" di indahkan para tentara Indonesia.

Sebagai drama politik, film ini memang menjemukan diawal namun berangsur seru diakhir, lengkap dengan footage kedatangan kembali Rose Ramos Horta ke Dili dan pengibaran kembali bendera Fretilin, dsbnya, gambarnya pun seadanya, gak ada scene scene indah, kemungkinan untuk pengambaran suasana Timor Leste pada saat itu.

Lantas setelah menonton film ini siapa yang harus gue percaya ? Well no one ... I just enjoy the movie kok. Lol

My Rate : 2,9/5

Sent From my iPhone 3GS

0 comments

Just Blog of Mine | Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com