Pintu Terlarang

Tuesday, February 23, 2010 at 5:07 AM

Super anjrit untuk film ini, mindblowing, I love the twist, bahkan scene Christmas Dinner sanggup membuat gue klimaks, bayangkan siksaan yang dirasakan secara perlahan dan berdarah, guys, one of the best film I ever seen.

Setelah Janji Joni, gue melewatkan Kala (Death Time) langsung skip ke Pintu Terlarang, rasanya emang kurang sreg yah, tapi gue janji gue akan nonton Kala sesegera mungkin.

Adalah Gambir (Fachrie Albar) yang menjadi tokoh sentral di film ini, seorang pematung yang punya pacar cantik (Marsha Timoty) yang hamil diluar nikah yang akhirnya digugurkan dan anehnya bayi itu dimasukkan kedalam patung hasil karya Gambir, namun ternyata itu bukan cerita utama, gambir mulai merasakan terror, dia mendapat pesan "Tolong Saya" dibeberapa kesempatan. Dan ini membawa dia kesebuah club aneh. Sampe situ aja ya sinopsisnya karena yang ada nantinya gue bakal spoiler habis habisan ... Lol.

Sebenarnya sech gue gak terlalu sreg dengan gaya bicara Fachrie Albar yang dibeberapa kesempatan agak terlalu cepat seperti bergumam, namun ketika dia menerapkan hal ini pada scene "ajaib" Chrismas Dinner, emosinya bener bener dapat, gue yang terkadang punya pemikiran yang sama dengan cara fachrie Albar menyiksa tamu Christmas Dinnernya suka membanyangkan gue dapat menyiksa orang orang yang songong, sok tau, dengan cara sadis ala gue, do oh bukan berarti gue sakit jiwa yah ... Oopss sorry spoiler.

Ada beberapa pertanyaan yang masih belum kejawab, pertama tokoh Wongso dan Koh Jimmy yang tidak ada penjelasan di akhir scene, mengingat semua tokoh lain dijelaskan kaitan mereka dengan Gambir, Timeline film yang agak blur diawal, karena seinget gue Tokoh Wongso menyebut Marsha Timothy sebagai isteri Gambir, padahal beberapa menit kemudia scene pernikahan keduanyapun disajikan.

Salut dengan detil film ini, setting yang kadang berubah ubah dari retro ke modern sampe keminimalist, senang bisa meliha Megaria 21 bisa disulap menjadi sebuah Gallery seni. Atau melihat billboard bergaya retro dipajang dibangunan bangunan Tua daerah Kota (cmiiw, beneran gak tuh didaerah kota ??? )Sepertinya Joko Anwar memberi pesan pesan kecil disetiap scenenya. Good Job Jokster.

Dan sekarang nunggu kebaikan mbak Lala sebagai produser dan Joko Anwar sebagai Sutradara untuk membuat film film bagus lainya, dan sekarang gue sangat bangga Indonesia punya "Pintu Terlarang"

Sent From my iPhone 3GS

0 comments

Just Blog of Mine | Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com