Eliana, eliana

Thursday, January 7, 2010 at 2:16 AM

Dan film inilah yang menutup tahun 2009 buat gue, tepatnya dua hari sebelum new years eve.

Gue harus akuin inilah film Indonesia dengan kekuatan pada cerita dan para aktornya, walau kekurangan banyak sekali terdapat dibeberapa scene, tapi tertutupi dengan kekuatan cerita.

Adalah Eliana, seorang cewek minang yang berkarakter pemberontak petualang dan mempunyai ibu yang dipanggil Bunda dengan karakter yang tak kalah kerasnya.

Eliana yang udah merantau lima tahun, tepatnya bukan merantau tapi melarikan diri di hari pernikahannya, tiba tiba dikejutkan dengan kehadiran Bunda di kontrakannya, and its not a good day for eliana, karena teman serumahnya tiba tiba menghilang dengan membawa barang2nya, dikejar tuan rumah karena belum bayar kontrakan, plus Bunda yang memberikan sebuah amplop berisi tiket kembali ke Padang.

Ditengah situasi ketidakpastian Eliana mengajak Bunda mencari teman serumahnya dengan menyewa taksi keliling Jakarta, disinilah setiap karakter dibuka kisahnya satu persatu.

Rachel Maryam sebagai Eliana, gue rasa sech cocok aja karakter ini buat dia, gue suka dia di film ini, I used to hate her ketika main di "Arisan" karena maaf aksen bataknya lebay sekali, gue yang lumayan akrab dengan aksen batak merasa aneh mendengar suaranya dia di Arisan.

Jajang C. Noer walau bermain sangat bagus disini, tapi gue tetep lagi lagi keganggu dengan bahasa padangnya yang gak 'masuk' sama sekali. I guess sudah saatnya para aktor diberi coach untuk melatih aksen mereka. Karakter Bunda yang tegar, kuat dan berprinsip seperti menggambarkan sisi budaya Minang Kabau yang Matrilineal, dimana peran para perempuan sangat diperhitungkan dan mempunyai kekuasaan yang lebih.

As for Riri Riza, film ini mempunyai editing yang buruk, cut to cut scenenya kasar sekali layaknya dua scene yang dipaksa digabungkan, sound ??? Ini yang paling buruk, dimulai dari suara yang volumenya turun naik, sampai suara Riri Riza ngomong "action" pun bocor dalam adegan di dalam taksi.

Walau banyak kekurangan masalah tekhnis tapi gue berharap banyak nantinya film Indonesia mempunyai kekuatan pada cerita, seperti pada film ini.
Amien.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments

Just Blog of Mine | Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com