Lost In Translation (2003)

Saturday, September 18, 2010 at 2:04 AM

Enam tahun yang lalu gue berusaha menonton film ini dan mengalah pada menit ke-10, pada zaman itu menonton bukanlah se-addict sekarang, dulu film blockbuster adalah pilihan utama, film drama semacam ini akan menjadi pilihan ke-100, tapi ketika menonton ulang film ini sebulan yang lalu, gue banyak sekali mendapat pengalaman baru, sepertinya Sofia Coppola sukses mencuri perhatian gue.

Bob Harris adalah seorang aktor senior dari Amerika yang kebetulan mendapat proyek sebagai main talent untuk produk Whisky di Jepang, Bob Harris adalah tipikal aktor sukses yang oleh public dinilai punya kehidupan sempurna, tapi apa yang sesungguhnya terjadi pada diri Bob Harris adalah kesepian dan stress, disela sela istirahat syuting ia habiskan hanya bengong di cafe ataupun lobby hotel. Disisi lain seorang perempuan muda bernama Charlotte baru lulus kuliah mengikuti suaminya seorang fotografer yang mendapat proyek di Jepang, pasangan muda yang awalnya mesra mulai terlihat ada jarak, Bob dan Charlotte bertemu di lobby hotel dan merasa ada kecocokan satu sama lain, petualangan pun dimulai, mereka mengexplore kota tokyo dan kehidupan malamnya, sampai suatu saat merekapun harus berpisah.

Scene awal kita akan dihadiahi oleh Scarlett Johannson yang hanya mengenakan celana dalam pink dan t-shirt serta dishoot dari belakang, sepertinya Sofia Coppola paham benar letak daya tarik ScarJo, selanjutnya scene akan lebih terfokus pada kegiatan Bob Harris di Jepang, lucunya adalah ketika sutradara iklan mulai marah-marah karena susah sekali mengarahkan Bob Harris, sutradara ngoceh panjang lebar, tapi oleh translator hanya diterjemahkan sepotong kalimat saja, lol.

Yang menarik dari film ini adalah ketika elu sering melakukan travelling terkadang kejadian seperti ini bisa terjadi, bertemu dengan seseorang dan merasa ada kecocokan namun lu sendiri merasa bahwa hubungan seperti ini gak bisa lanjut dikarenakan banyak hal, misal sudah terikat dalam pernikahan dsb. Dan Sofia Coppola membuat film ini se-real mungkin, tidak lebai dengan menambahkan drama yang bikin termehek-mehek, nilai tambahan patut diberikan pada dua aktor yang bermain di film ini, Scarlett Johannson dan Bill Muray seakan terperangkap pada dunia cinta yang tak terucap, merasa cocok namun rasanya ada halangan untuk melanjutkan.

Atmosfir kota Tokyo memang rasanya kurang menunjang untuk beromantis ria, namun Coppola membuat scene kota Tokyo lebih berwarna dengan lampu lampunya yang gemerlap.

Habis ini gue mesti siap siap dengan Marie Antoinette dan Virgin Suicides... Dan apakah Somewhere sudah tersedia juga ???

My Rate : 3,9/5

Sent From my iPhone 3GS

Just Blog of Mine | Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com